Pandangan Bagi Sebuah Penderitaan

Apakah kau membenciku ketika kau tak butuhkanku?
Sebuah susunan. Membentuk bacaan. Memberi pandangan. Pada insan yang haus pengetahuan. Sebuah pandangan. Tentang kepercayaan. Yang kau telan terus tanpa saringan.

Apakah dunia sudah dimiliki oleh kepentingan?
Sudahkah duniamu?

Apakah kau membenciku ketika kau tak butuhkanku?
Apakah tak ada namaku dalam catatan keseharianmu?

Kotak peraduan adalah wujudku. Extra besar pasti muat apapun itu. Kapankah kau akan meluangkan waktu tanpa senyum palsu? Yang kau pasang entah kenapa sewaktu-waktu, waktu yang tak terprediksi oleh segala ilmu.Manisku, jangan kau rubah rasa kecap di lidah hati. Sudah terlalu kunikmati rasa ini. Bagaimana aku mau mulai lagi? Sudah bertahun ini kujalani. Bukan saatnya lagi bagiku mencari.

Sayang, pertunjukkan apa yang hendak kau pertontonkan?
Perasaan apa lagi yang ingin kau puaskan?
Inikah karyamu bertajuk “Menari Diatas Penderitaan”?

Keterlaluan.

No comments:

Post a Comment