Memperlakukan Diri..

Berkaca dari gerak rotasi dan naluri.
Alam melafalkan..
Kami menghidupi..

Seringan Kapas, Sedingin Khilaf

Mereka hanya seringan kapas. Memutih lembut dingin hilang panas.
Kaku..
Kau jadikan dia batu.
Khilaf kilahmu..!!??

Bagaimana khilafku jika membentuk garis di wajahmu dengan mata sembilu? Dari mata sampai ke dagu. Dari Gaza hingga pilu. Dari cerita masa lalu. Aku tak mau tahu. Aku ada kau dan dia berjibaku. Aku tak mau tahu.

Kau berkalang tanah kuharap kau punah.Seluruh dunia kan bertumpah meriah.
Melimpah!
Semoga ada berkah. Di balik aroma darah dan rasa jengah terjajah..

Tuhan Jalanan Merampas Nyawa Di Koridor

Bilakah kau puas?
Misal kau berkuasa. Kau telusuri setiap desa di hati. Melewati lorong-lorong. Setiap pintu rumah kau gedor. Mendapati kami berlarian, berhamburan di koridor. Pelurumu menembus tubuh kami.

Salah kami apa?

...


Siapakah dia?
Kukira...
Pemuas dahaga akan cahaya. Dalam malam gulita rambu pun tiada.
Dan kemudian karena merasa berpengetahuan. Atau diperhatikan. Dia mengatakan kepada teman-teman sepantaran di jalanan. "Kalian adalah pasukan-pasukan setan".

"Dan Aku adalah Tuhan!"