Selimut

Perlukah kita berbisik pada selimut bahwa kita takut?

Takut hanya secuil rasa yang tak dirasakan selimut. Selimutmu tak kenal hidup, dan dia tak gentar pada maut. Dia juga tak menggubris pucat pasi yang tersaput di wajahmu saat menanti ajal yang seolah berjalan seperti siput. Masih saja kau merengek perlindungan padanya dari rasa takut.

Hanya pada sebuah selimut. Namun kau rela berlutut.

No comments:

Post a Comment