Puisi Getir Jatuh Hati

Kembali lagi aku jatuh hati. Pada jemari yang menari di sela-sela getir puisi. Aku berdarah dan akan mati.

Sedikit sekali pasir waktu. Aku malu. Tapi aku mau. Saat waktu terbelah membuat kita terpisah oleh fardhu. Senyummu membuat bisu tanah dihantam hujan sore itu.

Merobek kelambu waktu.

Inginku selalu..

No comments:

Post a Comment