Zaman norma tergerus. Peranan Tuhan terhapus. Terasah setajam pedang terhunus. Dilema pelaku penyalahguna anus.
Lupakah kau pada nikmat Sang Pencipta debu sebagai parameter?
Yang berarti krisis moneter hanyalah secuil tanda dimulainya cara fikir barbar. Dan kita pun mulai gentar. Mengesampingkan pelajaran Sekolah Dasar. Analogi lidi yang bersatu dan tercerai-berai. Lupa diri di tengah suara tinju ramai menghantam lantai. Mengiba-iba meminta damai. Tak diberi malah dibantai. Tegaskan semua di penghujung malam tanpa berandai-andai. Bebaskanlah amarah dari kekangan rantai.
Aku, siapakah?
- xangryedgerx
- Menulis blog. Aku tak tahu menahu soal "menulis blog" ini. Salah seorang sahabatku yang kuanggap cerdas, langka, militan dan terlampau kritis tahu aku suka menulis. Tepatnya mungkin dia tidak tahu kalau aku suka menulis puisi. Tak tahulah kalau pun dia tahu, dan tak tahulah aku apa ini puisi, rimalah katanya, malah ada yang bilang, "Ini monolog aneh, Yos..". Terserah. Lanjut lagi. Dia bilang, "Buat blog lah, Yos..". Ya inilah dia. Kotak peraduan extra besar pasti muat, apapun itu. Seperti namanya, yah... benar-benar kotak peraduan, ya semua ditumpah disini. Kenapa extra besar? Karena yang namanya masalah kan gak ada habisnya, ya kita perlu kotak imajiner untuk menampung semua keluh kesah, apapun itu. Apapun yang ada di otakku, bukan otakmu. Tapi demi kepentingan ilmu pengetahuan, dan aku adalah manusia beradab, silahkan lihat, baca, dan beri komentar. Aku akan merasa sangat senang. Tapi ingat, kotak ini milikku. Bukan milikmu. Bukan milik Ayah Ibuku. Milikku saja..
No comments:
Post a Comment