Menjadi tabu memaknai diri.
Menjadi tabu mencari.
Seperti meraba jarum dalam jerami. Atau memaknai lingkar cinta palsu belas kasih di jemari. Atau memaknai hidup sebatas cinta buta insan lain.
Berada di tengah telaga dilema dan menyelami arti hidup sejak dini. Sejak dunia adalah lautan fitnah. Dan fitnah tidak menetralisir hidup. Fitnah janjikan indah dan warna cerah. Fitnah meringsek pada setiap celah.
Mendominasi diri..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ada sedikit "kekesalan diri" yang aku rasakan dari tulisan mu ini..
ReplyDeleteFitnah juga sekutu dari bid'ah.. =)
:)
ReplyDeletemudah2an kita terhindar dari fitnah ya dek?