Pekat rasa.
Kau tertawa, aku mengamuk tak senada. Hanya seonggok lawakan murah yang dilabeli "dusta". Tak perlu tanda terima atau ke kassa. Langsung saja isi buku tamu istimewa dari neraka.
Ya!
Aku mau kau binasa!
Aku mau itu segera terlaksana!
Kemudian sesal menyapa. Memberi warna kelabu pada gumpalan dosa.
Aku tidak gila.
Aku tidak seperti yang kau kira. Retina statistik dan cara pandang akademismu memberitahuku bahwa kau lupa. Lupa bahwa persentase kesalahan kita adalah setara. Hanya masalah waktu dan irama. Masa akan memaksamu melakukan kesalahan yang persis sama.
Dan maaf akan kehilangan aroma.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
mksd'y apa k'yos??
ReplyDeletehmmm.. gini tam.
ReplyDeleteini cuma cerita soal kesalahfahaman yang sebenarnya gak perlu terjadi. seperti berada di tempat dan waktu yang salah.
kita disalahkan untuk sebuah kesalahan yang gak pernah kita buat. tapi, kita gak punya kuasa untuk membela diri.
jadi, pembalasan adalah satu-satunya cara untuk meluruskan masalah atau menghancurkan segalanya.