Setiap ilalang adalah parang.
Setiap ucap adalah hinaan.
Telingaku dibungkam.
Dikuasai kemarahan.
Murka.
Kemudian aku lupa.
Aku lalu tuli.
Sesaat bisu dan murka lagi.
Berputar tak henti.
Sinergi.
Paru-paruku sesak oleh pertanyaan.
Jawab! Sungguh keras teriakan.
Di pojokan aku ditekan.
Aku lelah. Aku menerobos menyeruak mencari ruang.
Tak ada siapapun di belakang, di depan, kiri dan kanan.
Hanya khayalan?
Aku selalu sendirian.
Subscribe to:
Posts (Atom)